RAKOR UN PENDIDIKAN KESETARAAN
Ujian
Nasional (UN) Pendidikan Kesetaraan untuk gelombang pertama pada bulan
April 2017 dilaksanakan dalam dua bentuk, yaitu UN Berbasis Komputer
(UNBK) dan UN Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP), sedangkan ujian pada
gelombang kedua di bulan Oktober seluruh satuan pendidikan kesetaraan
wajib melaksanakan UNBK.
Dinas pendidikan kabupaten/kota harus
memastikan satuan pendidikan pelaksana UNBK dan UNKP pada hari ini,
Senin (20/3/2017) dan menyerahkan data tersebut ke Balitbang. Demikian
kesepakatan bersama dari rapat koordinasi pelaksanaan UN Pendidikan
Kesetaraan yang diadakan di Gedung A Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, Senin (20/3/2017).
Acara
ini diikuti oleh seluruh kepala dinas pendikan provinsi dan dinas
pendidikan kabupaten/kota. Selain itu, turut hadir dalam acara ini
adalah Kepala Balitbang, Dirjen PAUD dan Dikmas, Ketua, Sekretaris, dan
Anggota BSNP, Sekretaris Balitbang, Direktur Pendidikan Kesetaraan dan
Masyarakat, serta pejabat terkait di lingkungan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan. Rapat koordinasi ini merupakan respon terhadap keluhan
pengelola PKBM dan dinas pendidikan yang belum siap melaksanakan UNBK
pada tahun 2017.
Sebagaimana
kita ketahui, kebijakan BSNP dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
untuk menerapkan UNBK bagi satuan pendidikan kesetaraan pada tahun 2017
masih belum optimal. Hal ini disebabkan adanya beberapa kendala teknis
di lapangan, termasuk keterbatasan infrastruktur, kesediaan satuan
pendidikan formal sebagai tempat ujian masih minim, dan peserta ujian
yang kurang familiar dengan komputer.
Konsekuensinya, sekitar dua puluh lima
dinas pendidikan kabupaten/kota mengajukan permohonan ke BSNP dan/atau
Direktorat Terkait untuk melaksanakan UN berbasis kertas dan pensil
(UNKP), meskipun sudah ditetapkan sebagai pelaksana UNBK. Tidak hanya
sekedar korespondensi melalui surat ke BSNP dan Kementerian, sebagian
PKBM juga menyampaikan permasalahan tersebut ke Dewan Perwakilan Rakyat.
Menyikapi hal tersebut, dengan
semangat untuk mencari solusi yang bijak bagi kedua belah pihak, penentu
kebijakan dan pelaksana kebijakan, Badan Penelitian dan Pengembangan
Kemdikbud mengadakan rapat koordinasi pelakasnaan UN Pendidikan
Kesetaraan di Gedung A, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada hari
Senin, 20 Maret 2017.
Menurut Kepala Balitbang tujuan rapat
koordinasi ini adalah untuk melakukan finalisasi dan penetapan satuan
pendidikan kesetaraan UNKP dan UNBK. “Melalui rapat koordinasi hari
ini, kita ingin memastikan jumlah satuan pendidikan kesetaraan pelaksana
UNKP dan UNBK di masing-masing kabupaten/kota. Dengan demikian ada
data final, berapa peserta UNBK dan peserta UNKP”, ucap Totok
Suprayitno.
Kepala
Dinas Pendidikan atau yang mewakili, tambah Totok, yang hadir dalam
rapat koordinasi ini memiliki kewenangan untuk mentapkan jumlah peserta
UNBK dan UNKP atas nama dinas pendidikan. Perlu dipastikan dokumen
peserta ujian diserahkan ke Balitbang hari ini juga, karena ujian akan
dilaksanakan pada bulan April.
Lebih
lanjut, Kepala Balitbang menyampaikan tanggal-tanggal penting yang
telah ditetapkan mulai dari penetapan peserta UNBK dan UNKP serta proses
penggandaan pendistribusian bahan UN.
“Pada
tanggal 22 Maret data akan diserahkan ke percetakan. Oleh karena itu
data hari ini harus akurat. Sebab proses pencetakan adakan dimulai
tanggal 23-27 Maret dan distribusi bahan UN dari percetakan ke provinsi
pada tanggal 29 Maret sampa 6 April. Selanjutnya Dinas Kabupaten/Kota
mengambil bahan UN pada tanggal 7-13 April”, ucap Totok.
Sesuai dengan POS UN yang ditetapkan
BSNP, UN Pendidikan Kesetaraan gelombang pertama akan dilaksanakan pada
tanggal 15, 16, 22, dan 23 April untuk Paket C dan tanggal 13, 14, dan
20 April 2017 untuk Paket B. Sedangkan UN Pendidikan Kesetaran gelombang
kedua akan dilaksanakan pada tanggal 7, 8, 14, dan 15 Oktober 2017
untuk Paket C dan pada tanggal 7, 8, dan 14 Oktober 2017 untuk Paket B.
Dari segi materi ujian, ada enam mata
pelajaran untuk Paket B, yaitu PPKn, Matematika, Bahasa Indonesia,
Bahasa Inggris, IPA, dan IPS. Sedangkan untuk Paket C ada tujuh mata
pelajaran yang diujikan, yaitu PPKn, Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa
Indonesia, dan tiga mata pelajaran sesuai jurusan (IPA atau IPS).
Menjawab pertanyaan peserta rakor,
apakah pelaksanaan ujian pada gelombang kedua di bulan Oktober masih
ada dua moda, yaitu UNBK dan UNKP, Ketua BSNP Erika Budiarti Laconi
menegaskan seluruh PKBM wajib melaksanakan UNBK pada gelombang kedua.
“Masih
cukup waktu untuk melakukan persiapan. Oleh karena itu, seluruh PKBM
wajib melakanakan UNBK pada gelombang kedua”, ucapnya seraya menambahkan
hal ini konsisten dengan surat edaran BSNP tentang UN Pendidikan
Kesetaraan yang dikirim ke dinas pendidikan.
Keputusan BSNP tersebut sepenuhnya
didukung oleh Harris Iskandar Dirjen PAUD dan Dikmas yang turut hadir
dalam acara rapat koordinasi tersebut. “Kami sangat mendukung kebijakan
BSNP yang menyatakan PKBM wajib melakasnakan UNBK pada gelombang kedua
di bulan Oktober nanti. Mengapa? Sebab UNBK sangat efisien, praktis, dan
transparan. Yang lebih penting lagi, melalui UNBK, telah terbukti
indeks integritas dapat kita naikkan”, ucapnya seraya menambahkan jika
ada peserta yang belum familiar dengan komputer, panitia pelaksana UNBK
akan melakukan simulasi dan gladi bersih. Jadi tidak ada yang perlu
dikhawatirkan dengan UNBK.
Penataan Pendidikan Nonformal
Pada kesempatan tersebut, Kepala
Balitbang juga menegaskan pentingnya penataan peserta UN pendidikan
kesetaraan melalui Data Pokok Pendidikan (DAPODIK). Penegasan ini
disampaikan sebagai respon terhadap pertanyaan peserta Rakor dari Dinas
Pendidikan Kota Tegal yang mempertanyakan pendataan peserta UN
Pendidikan Kesetaraan melalui DAPODIK.
“Pendidikan nonformal bukan berarti
liar. Pendataan peserta UN Pendidikan Kesetaraan melalu DAPODIK
dimaksudkan untuk pengendalian mutu pendidikan nonformal, supaya
perkembangan peserta didik dapat dipantau sejak mereka mengikuti proses
pembelajaran di PKBM”, ucap Totok sambil menambahkan agar praktik baik
yang telah dilakukan selama ini disikapi dengan positif. (BS).
0 Response to "Ujian Nasional (UN) Pendidikan Kesetaraan untuk gelombang pertama pada bulan April 2017"
Post a Comment