Jakarta, Kemendikbud
--- Akses terhadap permainan, olahraga, dan rekreasi, sedianya
merupakan hak setiap anak, termasuk anak berkebutuhan khusus (ABK) atau
anak penyandang disabilitas. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
bekerja sama dengan UNICEF mendorong pendidikan inklusi melalui olahraga
dengan menjalankan program kemitraan “1 in 11”.
Kemitraan
“1 in 11” merupakan sebuah kerja sama unik antara pemerintah suatu
negara, UNICEF, FC Barcelona Foundation, dan Reach Out to Asia (ROTA),
yang bertujuan untuk menggunakan kekuatan olahraga dan pendidikan untuk
memastikan bahwa semua anak mendapatkan kesempatan yang layak dalam
hidupnya. Indonesia menjadi salah satu dari tiga negara yang dipilih
sebagai negara tuan rumah kemitraan “1 in 11”.
Kemitraan
“1 in 11” merupakan sebuah kerja sama unik antara pemerintah suatu
negara, UNICEF, FC Barcelona Foundation, dan Reach Out to Asia (ROTA),
yang bertujuan untuk menggunakan kekuatan olahraga dan pendidikan untuk
memastikan bahwa semua anak mendapatkan kesempatan yang layak dalam
hidupnya. Indonesia menjadi salah satu dari tiga negara yang dipilih
sebagai negara tuan rumah kemitraan “1 in 11”.
Peluncuran
kemitraan “1 in 11” di Indonesia berlangsung di SLB Pembina Tingkat
Nasional, Jakarta, Rabu pagi (1/2/2017). Dalam laporannya, Direktur
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen) Hamid Muhammad
mengatakan, kemitraan “1 in 11” menyosialisasikan program pendidikan
inklusi melalui kegiatan yang banyak digemari masyarakat, yaitu
olahraga.
“Saat
ini acara kita dihadiri 330 anak dari enam sekolah, yang terdiri dari
anak disabilitas maupun non disabilitas. Di sini mereka bersama-sama
mengikuti permainan berbasis kecakapan hidup,” ujar Hamid di lapangan
SLB Pembina Tingkat Nasional, Jakarta, (1/2/2017). Sambil menunggu
kedatangan Mendikbud, anak-anak tersebut memang mengisi waktunya dengan
bermain bola dan permainan lainnya di lapangan SLB Pembina Tingkat
Nasional Jakarta. Mereka dibagi menjadi beberapa kelompok, dan tiap
kelompok terdiri dari siswa SLB maupun sekolah reguler yang saling
berinteraksi.
Kerja
sama antara Kemendikbud dengan UNICEF tentang pendidikan inklusi juga
diterapkan dengan menyelenggarakan seminar. Seminar tersebut bertajuk
Metodologi FutbolNet, yang akan membahas pengenalan metodologi
pendidikan inklusif yang dikembangkan oleh FutbolNet. Seminar akan
berlangsung pada 2 s.d 5 Februari 2017, dan diikuti perwakilan
pemerintah Indonesia, guru, pelatih, dan relawan remaja yang bekerja
dengan anak-anak jalanan dan anak-anak di wilayah rentan bencana.
Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan,
pemerintah dan masyarakat harus bisa memberikan empati kepada anak-anak
berkebutuhan khusus agar mereka juga bisa mensyukuri kenikmatan hidup.
“Kepada para pengasuh dan para guru, menangani mereka memang bukan
pekerjaan yang mudah. Saya titip, mohon asuhlah mereka dengan sepenuh
hati, dengan penuh empati,” pesan Mendikbud.
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Penulis : pengelola web kemdikbud
0 Response to "Kemendikbud dan UNICEF Dorong Pendidikan Inklusi Melalui Olahraga"
Post a Comment