Jakarta, Kemendikbud
--- Penyelenggaraan pendidikan tidak hanya menjadi tanggung jawab
pemerintah pusat (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan), melainkan juga
menjadi tanggung jawab pemerintah daerah (pemda) dan masyarakat. Karena
itulah pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) yang menjadi
prioritas pemerintah dalam UN 2017 juga membutuhkan peran serta pemda
dan masyarakat, termasuk peran Komite Sekolah.
Kesuksesan
penyelenggaraan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) di berbagai
daerah harus didukung semua pihak. Salah satu masalah yang ditemui dalam
pelaksanaan UNBK adalah keterbatasan fasilitas komputer di sekolah.
Namun, hal tersebut bisa diatasi dengan kerja sama yang baik antara
pemda (dinas pendidikan) dengan sekolah, dan Komite Sekolah. Di Daerah
Istimewa Yogyakarta, misalnya, jumlah sekolah pelaksana UNBK di provinsi
itu mencapai angka 100 persen karena kerja sama yang baik antara pemda,
sekolah, dan orang tua siswa.
Kepala
Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga DI Yogyakarta, Kadarmanto
Baskara Aji, mengatakan penyelenggaraan UNBK di DI Yogyakarta
mendapatkan dukungan dari sekolah dan para orang tua melalui Komite
Sekolah.
“Kerja
sama dibangun. Kami memberikan bantuan komputer ke sekolah, dan ada
pula siswa maupun orang tua yang meminjamkan laptop. Dengan cara ini,
kebutuhan komputer untuk UNBK bisa terpenuhi,” ujarnya saat jumpa pers
di sela-sela penyelenggaraan Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan
(RNPK) di Depok, Jawa Barat, Kamis siang (26/1/2017).
Kemendikbud
juga memberikan solusi bagi sekolah yang memiliki keterbatasan komputer
untuk menginduk ke sekolah lain jika ingin melaksanakan UN berbasis
komputer. Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kemendikbud,
Nizam, mengatakan, berdasarkan data terakhir pada Kamis pagi
(26/1/2017), terdapat 28.380 sekolah yang siap melaksanakan UNBK. Dari
jumlah tersebut, sekitar 23-ribu sekolah siap menyelenggarakan UNBK di
sekolahnya sendiri, sedangkan sisanya sekitar 4.500 sekolah menginduk ke
sekolah lain.
“Jarak
radius sekolah yang menginduk maksimum lima kilometer (ke sekolah yang
menyelenggarakan UNBK sendiri). Jaraknya bisa sekitar tiga sampai lima
kilometer. Untuk SMP maksimal berjarak tiga kilometer,” ujar Nizam di
kesempatan yang sama. Penyelenggaraan UNBK di SMP juga bisa menginduk ke
SMA atau SMK, tidak harus selalu ke SMP lain.
Nizam
mengatakan, Kemendikbud juga telah berkoordinasi dengan PT PLN
(Persero) dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk untuk memberikan dukungan
di semua daerah agar tidak ada kendala teknis saat penyelenggaraan UNBK
di daerah-daerah, seperti listrik mati atau gangguan jaringan internet. (Desliana Maulipaksi)
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Penulis : pengelola web kemdikbud
0 Response to "Peran Pemda dan Komite Sekolah dalam Menyukseskan UN Berbasis Komputer"
Post a Comment